Dalam bekerja sehari-hari, informasi pekerjaan beredar di berbagai wadah seperti obrolan grup, email, dokumen, dan lainnya di DingTalk. Perusahaan berharap karyawan dapat segera memperoleh dan memahami informasi kunci seperti perkembangan proyek dan alokasi tugas. Oleh karena itu, efisiensi informasi menjadi indikator penting dalam kolaborasi kerja: semakin tinggi efisiensi informasi, maka semakin rendah biaya komunikasi, semakin sedikit kesalahpahaman dan konflik, sehingga meningkatkan kecepatan perkembangan perusahaan secara keseluruhan. Di era kecerdasan buatan (AI), saat AI mendalami berbagai aspek kolaborasi seperti komunikasi tim, pengelolaan tugas, dan berbagi pengetahuan, bagaimana AI akan membentuk ulang efisiensi kerja? Pada bulan Juli 2023, Miya Kamera (MyAlbum Kamera) mendadak populer di berbagai platform media sosial. Dengan membayar sembilan kuai sembilan jiao dan mengunggah dua puluh foto, pengguna bisa memperoleh rangkaian foto pribadi berkualitas tinggi. Meskipun kelengkapan dan kualitas hasil Miya Kamera tidak sebagus Midjourney, dalam proses pengambilan foto potret, AI dapat menyederhanakan tahapan seperti tata rias, pemilihan, dan penyuntingan foto. Selain itu, melalui penyebaran mandiri oleh pengguna, Miya Kamera bisa dengan cepat menyebarluaskan penggunaan dan menjadi aplikasi AI pertama yang berhasil menembus batas komunitas pengguna.

Dalam bekerja sehari-hari, informasi pekerjaan beredar di berbagai wadah seperti obrolan grup, email, dokumen, dan lainnya di DingTalk. Perusahaan berharap karyawan dapat segera memperoleh dan memahami informasi kunci seperti perkembangan proyek dan alokasi tugas. Oleh karena itu, efisiensi informasi menjadi indikator penting dalam kolaborasi kerja: semakin tinggi efisiensi informasi, maka semakin rendah biaya komunikasi, semakin sedikit kesalahpahaman dan konflik, sehingga meningkatkan kecepatan perkembangan perusahaan secara keseluruhan.

Di era kecerdasan buatan (AI), saat AI mendalami berbagai aspek kolaborasi seperti komunikasi tim, pengelolaan tugas, dan berbagi pengetahuan, bagaimana AI akan membentuk ulang efisiensi kerja?

Eksplorasi dan Penerapan Scenraio + AI

"Awal penerapan AI didorong oleh peningkatan komputasi, sedangkan tahap akhirnya didorong oleh inovasi skenario"

Popularitas Miya Kamera mengonfirmasi arah yang jelas dalam penerapan AI: jika fase awal pengembangan AI didorong oleh peningkatan komputasi, maka fase selanjutnya didorong oleh inovasi skenario.

Buku Essence of Interaction Design 4.0 mengajukan sebuah konsep disebut dengan "Perancangan Berbasis Tujuan," yang membagi skenario menjadi tiga elemen: "Aktor, Tugas, dan Tujuan." Area kerja kolaboratif memiliki karakteristik multi-aktor dan multi-tujuan. Karyawan dari berbagai posisi bergabung dalam proses arus informasi dengan berbagai tujuan. Oleh karena itu, wadah kerja kolaboratif penuh dengan peluang eksplorasi inovatif dari kombinasi "Skenario + AI."

Kemudian, saya akan membagikan tiga kasus desain inovatif bagaimana kami menggabungkan AI dengan berbagai tahap perjalanan informasi.

01. Poster Agenda Pintar

"Skenario Promosi + AI, agar Berbagi Informasi Menjadi Lebih Menarik"

Mengidentifikasi Skenario

Saat perusahaan menyelenggarakan berbagai kegiatan di kampus, panitia acara sering membuat poster acara sekaligus menyertakan foto pembicara agar para penonton tertarik untuk berpartisipasi.

Tongyi Qianwen memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar utama produk secara pintar. Program mampu membuat foto produk secara otomatis serta menggabungkan informasi produk untuk membentuk sebuah gambar promosi produk. Hanya dengan menampilkan informasi singkat mengenai produk dan menggabungkannya dengan gambar produk di latar belakang yang menarik, dapat menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian.

Jika kita menggabungkan kedua gambar tersebut, struktur visualnya sama-sama menggambarkan sebuah skenario promosi.

Analisis Skenario

Pada bagian atas, kita menyimpulkan teori penting dari buku "Trilogi Skenario"—Aktor, Tugas, dan Tujuan. Mari kita jabarkan skenario pembuatan poster promosi pelatihan berikut: aktornya adalah tim administrasi dan perancang poster; dari tahap pengumpulan informasi hingga penyebaran promosinya, setidaknya terdapat tujuh tugas yang harus diselesaikan; akhirnya, tujuan dari pembuatan poster adalah menarik karyawan lain untuk bergabung dalam acara.

Melihat beberapa tahap pekerjaan di atas, tugas seperti menulis naskah promosi, menghasilkan QR code, memotong gambar dan penyusunan visualisasi dapat diselesaikan dengan teknologi AI yang sudah ada. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan AI untuk menyelesaikan tugas yang repetitif dan membosankan, serta memungkinkan penyelenggara acara mencapai tujuan lebih cepat.

Perancangan Solusi

Kami membagi struktur poster sebagai berikut: bagian "informasi acara" menerapkan kemampuan penulisan AI, "gambar latar" dapat dihasilkan oleh AI, "foto pembicara" bisa dikerjakan cepat dengan teknologi yang sudah mapan; selain itu, "tautan acara" bisa secara otomatis berubah menjadi QR code yang memungkinkan penggemar untuk mendaftar via pemindaian.

Setelah menyelesaikan semua tugas yang membosankan tadi, konsep penghasilan poster promosi pintar sudah mulai terbentuk. Lalu, bagaimana kita menjadikan konsep ini menjadi fitur yang bernilai bagi pengguna?

Mencari jalur intuitif pengguna:

Pertama-tama, cari titik akses yang sesuai untuk konsep ini. Ketika orang ingin mengundang seseorang bergabung dalam acara, langkah pertama mereka adalah membagikan agenda acara tersebut.

Mencari bentuk aliran informasi yang paling baik:

Di DingTalk, obrolan grup tak diragukan lagi menjadi media penyebaran informasi paling efisien. Poster acara dapat menyebar melalui bentuk pesan kartu dalam obrolan grup; karyawan yang tertarik bisa langsung bergabung dalam kegiatan tersebut melalui tombol aksi di bawah pesan kartu.

Memperkenalkan nilai fitur kepada lebih banyak orang:

Tambahkan ekor pendek di kartu untuk membimbing pengguna yang tertarik mencari informasi lebih lanjut, mengenalkan fitur penting, sehingga siapa pun yang membaca poster ini akan mengingat fitur tersebut saat ia perlu membuat poster lain di masa depan.

Implementasi Inovasi

Dengan demikian, solusi poster cerdas kami dapat diimplementasikan secara lancar. Di DingTalk, pengguna dapat membuat dan membagikan poster promosi hanya dengan satu ketuk tombol, serta mendukung dua jenis poster, yaitu poster teks dan poster foto orang.

Banyak client besar memberikan respon positif setelah pemakaian fitur yang baru; fitur ini mengurangi biaya promosi untuk pelatihan perusahaan dan seminar ilmiah, serta membebaskan promotor acara dari tugas berulang yang membosankan.

02. Menjadwalkan Agenda Baru via Bahasa Alami

"Skenario Rapat + AI, agar Penyebaran Informasi Lebih Mudah"

Identifikasi Masalah

Dalam pekerjaan sehari-hari, jika ingin mengajak rekan kerja untuk rapat diskusi, biasanya kita akan membuat acara di kalender DingTalk dan mengirimkan undangan untuk membuat janji sebelumnya. Namun, formulir pembuatan acara mendapat banyak keluhan dari pengguna: membuat janji terasa terlalu kompleks.

Form pembuatan acara baru saat ini memiliki total 13 kotak masukan. Terlihat, ada banyak elemen yang perlu dijelaskan dan dirasa menyulitkan pengguna untuk mengisinya.

Menurut pendekatan optimisasi biasa, kami seharusnya menyusun ulang urutan bagian-bagian formulir, mengelompokkan dan mengkategorikan kotak masukan untuk mencoba menyederhanakan formulir melalui perbaikan struktur informasi. Namun, sekarang ini AI telah hadir. Bisakah kami menemukan pendekatan pemecahan yang lebih baik?

Analisis Skenario

Mengambil contoh membuat janji rapat ulasan desain, mari kita bedah skenario dari tiga dimensi: "Aktor, Tugas dan Tujuan." Aktor utamanya adalah seorang desainer sebagai penyelenggara acara; ia perlu terlebih dahulu mengetahui topik acara tersebut, kemudian meninjau kesediaan waktu peserta serta ketersediaan ruang rapat untuk menentukan waktu acara, kemudian mengisi formulir panjang yang telah disebutkan di atas, serta terakhir mengirimkan undangan rapat. Tujuan akhirnya adalah menemukan waktu dan lokasi yang cocok, lalu mengundang semua orang untuk mendiskusikan rancangan desain.

Lalu, apa yang bisa kita gali dari tugas-tugas ini? Dari analisis data, kami menemukan bahwa pengisian hanya “judul, waktu, peserta dan lokasi” sudah bisa memenuhi 84% pembuatan agenda. Menurut wawancara pengguna, umpan balik yang paling sering muncul adalah bahwa menentukan waktu berdasarkan kesediaan peserta dan ruang rapat sangat menyulitkan.

Jadi, mari kita tidak terpaku pada alur pekerjaan awal. Dengan dukungan AI, eksplorasi metode yang lebih sederhana dapat dilakukan agar penyelenggara rapat bisa menentukan waktu dan lokasi yang tepat untuk memberi tahu semua orang untuk mendiskusikan tugas tersebut. Mereka mengeluh sulit menghadapi tampilan 13 kotak masukan, lalu bagaimana jika sekarang hanya perlu mengisi satu kotak masukan, apakah jadi jauh lebih sederhana?

Implementasi Inovasi

Dengan ini, kami mengusulkan solusi pembuatan jadwal cerdas melalui bahasa alami, memungkinkan pengguna menyelesaikan pemesanan dengan hanya satu kalimat.

Setelah pengguna memasukkan "waktu, topik, peserta" informasi tersebut akan otomatis terdeteksi dan diisi di formulir. Berdasarkan kesediaan peserta serta informasi mengenai jenis ruang rapat, sistem akan menghitung irisan waktu yang kosong dan menyarankan waktu dan lokasi yang sesuai kepada penyelenggara acara. Dengan hanya mengetuk tombol buat, proses pemesanan dapat diselesaikan dalam beberapa puluh detik.

Setelah fitur ini diluncurkan, banyak perusahaan pelatihan menyambut baik dan mulai menggunakan fitur ini. Mereka menyalin dan menempelkan nama mata pelajaran, waktu pelajaran, dan informasi guru dari jadwal pelajaran ke dalam kotak input pembuatan cerdas, lalu memilih ruang kelas yang kosong agar sesuai dengan jadwal. Dalam waktu satu menit, paling sedikit sepuluh pelajaran dapat diatur, secara signifikan meningkatkan efisiensi pengelolaan dan distribusi informasi mata pelajaran oleh guru.

03. Fungsi Rekomendasi Pratinjau Dokumen

"Skenario Pratinjau + AI, agar Pengolahan Informasi Lebih Akurat"

Mengamati Skenario

Bulan Maret dan April adalah masa sibuk bagi siswa yang mencari program magang musim panas, pada suatu hari sepupu saya mengirimkan CV-nya dari DingTalk, meminta saya untuk melihat CV tersebut dan memberikan beberapa saran perbaikan.

Sebagai seorang desainer AI yang telah mengerjakan fitur AI selama setahun terakhir, saya langsung terpikir apakah AI bisa digunakan untuk memberi saran optimisasi terhadap CV tersebut. Saya langsung bertanya kepada tim Tongyi Qianwen mengenai prompt diagnosis CV. Tidak butuh waktu lama, AI pun menghasilkan saran yang cukup berkualitas. Saya langsung mengirimkannya kepada sepupu saya dan menunjukkan ide tersebut, namun malah mendapatkan tanggapan bertubi-tubi dari dia, yaitu: "Tidak menyangka fitur AI bisa digunakan untuk ini, aku nggak tau cara menggunakannya, terlihat rumit sekali!"

Jadi, mungkin saya bisa mencoba mengajarikan ide ini kepada pengguna seperti dia?

Analisis Skenario

Mari kita kembali mengurai skenario tersebut menggunakan contoh penggunaan AI dalam meningkatkan resume pelamar magang, seperti gambar di bawah ini. Sebenarnya langkah-langkah tugas perbaikan CV melalui AI tidak terlalu rumit, dan kualitas rekomendasi perbaikan juga tinggi begitu dilakukan beberapa kali penyesuaian.

Namun, dari tiga pertanyaan yang dilontarkan tadi, saya menemukan masalah yang paling penting, yaitu pengguna bahkan tidak pernah memikirkan penggunaan AI. Fakta di dunia kerja adalah sama seperti ini: mereka tidak sehari-hari berinteraksi dengan AI, tidak tahu secara mendalam tentang AI, dan dalam alur kerja yang tetap, mereka tidak menyadari bagaimana menggunakan AI untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mereka temui dalam pekerjaan sehari-hari.

Lalu, apakah kita bisa memperkuat penyorotan tujuan agar dapat membimbing pengguna menyelesaikan tugas sekaligus meningkatkan persepsi pengguna terhadap nilai AI?

Analisis Skenario

Saat membuka file CV dalam percakapan DingTalk, antarmuka pratinjau dokumen merupakan wahana yang ideal untuk menyampaikan target. Dengan menganalisis jenis file dan mendeteksi file tersebut sebagai CV, kami dapat menyusun prompt AI yang relevan sebagai fitur berbasis skenario untuk pengguna, seperti diagnosis CV dan simulasi wawancara. Pengguna tertarik dan mengetuk tombol diagnosis CV, lalu AI dengan cepat menghasilkan saran perbaikan. AI bisa dengan cepat membantu pengguna menyelesaikan masalah skenario, dari "pengguna mencari AI" berubah menjadi "AI aktif mendekati pengguna."

Dengan ide yang identik, bisa diterapkan keseluruh file dokumen yang tersedia di DingTalk. Kami tidak hanya mampu merekomendasikan fungsi AI yang sebelumnya sudah dirakit, tetapi juga merekomendasikan fitur bernilai mendalam yang sudah tersedia di DingTalk. Menggunakan file faktur sebagai contoh, dengan pendekatan serupa, kita bisa membimbing bagian keuangan untuk memverifikasi keaslian faktur, atau membantu karyawan yang sedang dinas luar untuk menyusun pengajuan reimbursement dengan sekali ketuk.

Menurut jenis file, peran pengguna, dan hak akses file, sistem menyarankan fungsi berbasis skenario yang sesuai, sehingga proses dan pengolahan file di DingTalk menjadi lebih cepat dan akurat.

Dari tiga kasus di atas, tim kami berhasil meningkatkan efisiensi informasi di DingTalk dalam berbagai skenario praktis berkat inovasi desain berbasis AI.

Penutup

"Teknologi harus melayani manusia, bukan sebaliknya manusia melayani teknologi"

Di DingTalk, ada sebuah pepatah: "Semua produk di DingTalk terasa layak untuk diimplementasikan ulang dengan dukungan AI." Dari sudut pandang seorang perancang produk di DingTalk, menurut kami, semua produk layak untuk dipikirkan ulang dari perspektif "Skenario + AI."

Kombinasi antara skenario dengan AI tercermin dalam tugas diselesaikan oleh AI. Ada task yang menjadi lebih efektif dengan implementasi AI, serta ada tugas yang selesai lebih cepat jika digantikan oleh AI... Kemampuan luar biasa AI membuat banyak orang semakin memperhatikan aspek: apa bagian alur kerja yang bisa dimodelkan atau diotomatiskan dengan AI? Dalam eksplorasi hubungan antara AI dengan fitur produk untuk menyelesaikan tugas, tim berusaha memberikan fitur cerdas yang bisa membantu menyelesaikan tugas tersebut. Namun dengan pemikiran semacam ini, sangat mudah mengabaikan "aktor" dan "tujuan" dalam skenario.

Inilah AI yang membuat poster promosi menarik lebih banyak orang dalam kegiatan; yang membuat panitia acara puas bukanlah AI pembuatan acara secara pintar, tetapi karena AI menjadikan pengaturan acara menjadi lebih mudah; yang membuat pelamar kerja tenang bukanlah saran AI yang cerdas, tetapi AI memungkinkan orang awam memperoleh saran berkualitas tinggi dengan biaya rendah.

Sebenarnya, kami tidak sedang menyediakan fitur AI untuk pengguna, tetapi kami menggunakan kemampuan AI yang tepat untuk membantu pengguna mencapai tujuan.

Di era kecerdasan buatan, kita perlu mendekati teknologi cerdas dan belajar bagaimana menerapkan teknologi canggih ini untuk meningkatkan efisiensi kerja serta mengoptimalkan kualitas hidup. Namun, dalam desain produk, kita juga harus belajar untuk tidak terlalu mengagung-agungkan teknologi cerdas tersebut, agar produk tidak menjadi semacam pertunjukan AI yang justru mengabaikan kebutuhan nyata pengguna. Jadikan kecerdasan sebagai alat untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik, bukan tujuan akhir.

Kami membayangkan AI sebagai satu senjata ampuh baru dalam meningkatkan efisiensi kerjasama informasi pengguna DingTalk. Tapi ketika menerapkannya di skenario tertentu, bagaimana kita mengeksplorasi desain cerdas?

Memahami karakteristik dan kebutuhan pengguna:

Pertama, kita harus mempertimbangkan kebiasaan kerja yang sudah ada dari ratusan juta pengguna DingTalk, serta tingkat kepercayaan dan keakraban yang berbeda terhadap AI. Kami tidak bisa meminta mereka mengubah kebiasaannya untuk menyesuaikan diri dengan AI, karena hal tersebut justru akan meningkatkan beban kerja mereka.

Menggunakan metode desain untuk menemukan titik efisiensi:

Dengan mengumpulkan informasi seperti tugas harian, tantangan, dan area peningkatan dari pengguna melalui workshop bersama, analisis data, dan metode lain, serta mengikuti empati seorang desainer, kita bisa mengeksplorasi titik masuk untuk peningkatan efisiensi dalam berbagai skenario kerja.

Tetap belajar dan tertarik, memanfaatkan alat-alat baru:

Pahami secara menyeluruh titik kekuatan dan kelemahan AI, seleksi kemampuan AI yang paling cocok dengan skenario tertentu, dan pikirkan secara mendalam bagaimana mengintegrasikan AI dengan alur kerja pengguna melalui titik akses yang menjadi insting pertama pengguna, dengan bimbingan yang tepat serta interaksi yang alami.

Temukan jalur paling alami untuk mengintegrasikan AI dalam arus informasi kerja untuk membuat AI mempercepat proses pencapaian tujuan, membantu mereka mencapai hasil yang lebih optimal dengan lebih cepat dan lebih baik.

""Teknologi harus melayani manusia, bukan sebaliknya manusia melayani teknologi": Kami berharap agar AI mampu membantu pencapaian tujuan pengguna, memungkinkan AI melayani gagasan serta inovasi desainer, dan para perancang DingTalk berkomitmen untuk menjadikan AI sebagai alat peningkatan efisiensi informasi yang lebih tinggi bagi perusahaan.

Meningkatkan tingkat konversi melalui penentuan pasar target dengan akurat merupakan unsur strategis yang sangat penting dalam strategi pemasaran digital. Namun secara praktis, bagaimana cara memperoleh informasi calon pelanggan secara efektif serta menjalin interaksi yang tepat menjadi tantangan yang dihadapi banyak kantor, dan disinilah BeiMarketing (https://mk.beiniuai.com) mampu memberikan manfaat yang besar.

BeiMarketing adalah alat email marketing yang cerdas dan efektif, dirancang secara khusus untuk perusahaan modern. Tidak hanya bisa mengumpulkan peluang bisnis berdasarkan platform yang relevan sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan pengguna dengan syarat pengumpulan tertentu seperti lokasi, bahasa, industri, media sosial dan pameran, tetapi juga mampu menggunakan AI untuk menghasilkan templat email otomatis, mengirimkan email ke pelaku bisnis potensial, mencatat status pembukaan email, sekaligus melakukan interaksi email otomatis dan bahkan bisa mengirimkan pesan SMS di saat yang diperlukan.

Keunggulan unik BeiMarketing meliputi tingkat pengiriman yang mencapai lebih dari 90%, model biaya yang fleksibel, dan penggunaan yang luas. Tidak peduli apakah itu bisnis e-commerce, e-commerce lintas batas, keuangan internet, atau pendidikan pelatihan, BeiMarketing mampu menyediakan solusi tepat guna yang sesuai dengan berbagai kebutuhan. Selain itu, dengan menggunakan server global, BeiMarketing membantu Anda mengirim surat ekspor secara lancar, menjelajahi pasar global, serta mendukung pengiriman massal email domestik untuk mencapai kotak masuk pelanggan dengan cepat.

Dengan fungsi analisis data menyeluruh dan optimalisasi, BeiMarketing bisa melakukan analisis mendalam terhadap perilaku pengguna dan data pengiriman untuk terus mengoptimalkan strategi email p